Ditemukan oleh Peneliti Belanda
Dalam bukunya yang berjudul "Situs Gunung Padang: Kebudayaan, Manusia, dan Lingkungan", Dr Yondri mengatakan bahwa situs Gunung Padang termasuk kelompok situs prasejarah yang ditemukan kembali.
Dr Yondri menyebutkan, catatan tentang bentuk Gunung Padang telah dilakukan oleh Verbeek pada tahun 1891 dan Krom pada tahun 1914.
Meski terpisah waktu sekitar 23 tahun, tapi tidak banyak perbedaan catatan tentang bentuk situs Gunung Padang. Keduanya mencatat bahwa situs Gunung Padang merupakan tinggalan punden berundak yang terdiri dari empat teras.
"Pendeskripsian tentang bentuk situs Gunung Padang kemudian diteliti kembali dan menghasilkan laporan pada tahun 1984, 1985, 1986, 2012, 2014, baik yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, maupun oleh Balai Arkeologi Bandung tahun 1996/1997, 2002, 2003, 2014, dan 2015," tulis Dr Yondri.
Analisis bentuk situs Gunung Padang dilakukan berdasarkan hasil kajian kepustakaan, rekaman situs menggunakan 3D laser Scanning (fotogrametri), dan penggambaran struktur situs melalui pemetaan menggunakan pesawat Theodolit, dan hasil penggambaran situs secara manual.
Perekaman tentang bentuk situs megalitik Gunung Padang berdasarkan hasil penelusuran sumber kepustakaan sudah dimulai sejak era pemerintahan kolonial Belanda.
"Berdasarkan hasil pengamatan terhadap material yang digunakan, secara umum situs Gunung Padang terbuat dari susunan bongkahan batu andesit berbentuk balok prismatik atau sering juga disebut dengan istilah batu kolom (columnar stones)," jelas arkeolog lulusan S3 Universitas Padjadjaran tersebut.
Berdasarkan keletakan bagian-bagian dari strukturnya, bagian pertama yang terletak paling rendah adalah struktur yang disebut sebagai sumur.
Struktur sumur merupakan bentuk susunan bongkahan batu kolom andesit yang dibuat melingkungi sumber air (mata air).
Bagian kedua dari struktur situs Gunung Padang disebut tangga utama. Tangga utama adalah bagian yang menghubungkan antara sumur dengan teras pertama atau teras I.
Bagian ketiga disebut teras. Situs Gunung Padang terdiri dari lima teras, terletak dengan orientasi utara-selatan. Kelima teras situs Gunung Padang tersebut terletak bertingkat-tingkat.
Most Popular MYRIDR (Malaysian Ringgit to Indonesia Rupiah) conversions
Most Popular USDIDR (US Dollar to Indonesia Rupiah) conversions
Tabel menunjukkan fakta dan analisis fluktuasi. Pada hari ini setahun yang lalu, mereka memberikan Rp81,986,505.20 Rupiah Indonesia untuk RM25,000.00 Ringgit Malaysia, yaitu Rp8,016,613.33 lebih sedikit dari yang sebenarnya hari ini. Nilai tukar yang paling menguntungkan untuk 7 hari saat ini, adalah Rp90,067,721.11. Awasi halaman ini dan waspadai setiap perubahan.
Gunung Padang belum lama ini kembali ramai dibahas setelah masuk dalam salah satu episode di film dokumenter dalam Netflix. Banyak yang mengaitkan situs Gunung Padang dengan struktur piramida yang ditemukan di negara lain.
Terkait hal ini, Arkeolog Jawa Barat, Dr. Lutfi Yondri, meluruskan bahwa situs Gunung Padang bukanlah situs piramida.
"Perlu diluruskan, Gunung Padang itu bukan piramida. Situs Gunung Padang itu punden berundak. Penanggalan karbonnya antara 117 SM-45 SM," ucapnya kepada detikEdu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Punden berundak adalah struktur berbentuk persegi empat dan tersusun bertingkat-tingkat. Pendeskripsian situs Gunung Padang diawali dari bagian paling rendah dan kemudian berlanjut ke bagian yang paling tinggi.
Situs Gunung Kemungkinan untuk Pemujaan Arwah Leluhur
Menurut arkeolog Jawa Barat tersebut, situs Gunung Padang dijelaskan sebagai salah satu produk budaya yang dibuat atau dibangun oleh manusia pada masa lalu.
Seperti halnya artefak yang merupakan refleksi dari tingkah laku manusia dalam kaitannya antara manusia dengan aspek lingkungan pada masa lalu.
Bila hal itu dikaitkan dengan pola hidup masyarakat prasejarah yang hidup pada masa bercocok tanam yang telah mengembangkan budaya pengagungan arwah leluhur, terbuka kemungkinan fungsi situs Gunung Padang tersebut sebagai tempat pemujaan arwah leluhur.
"Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, temuan arkeologis di sekitar batu datar (di Gunung Padang) tersebut juga hanya berupa fragmen tembikar polos dalam jumlah yang terbatas yang besar kemungkinan merupakan bagian dari wadah yang digunakan pada saat pelaksanaan ritual," tutur Dr Yondri.
Tabel menunjukkan fakta dan analisis fluktuasi. Pada hari ini setahun yang lalu, mereka memberikan Rp53,797,714.46 Rupiah Indonesia untuk ¥25,000.00 Yuan Tiongkok, yaitu Rp1,266,488.94 lebih sedikit dari yang sebenarnya hari ini. Nilai tukar yang paling menguntungkan untuk 7 hari saat ini, adalah Rp55,064,203.40. Awasi halaman ini dan waspadai setiap perubahan.
Tabel menunjukkan fakta dan analisis fluktuasi. Pada hari ini setahun yang lalu, mereka memberikan RM7.62 Ringgit Malaysia untuk Rp25,000.00 Rupiah Indonesia, yaitu RM0.679 lagi dari yang sebenarnya hari ini. Nilai tukar yang paling menguntungkan untuk 7 hari saat ini, adalah RM6.97. Awasi halaman ini dan waspadai setiap perubahan.
Tabel menunjukkan fakta dan analisis fluktuasi. Pada hari ini setahun yang lalu, mereka memberikan Rp385,869,486.73 Rupiah Indonesia untuk $25,000.00 Dolar Amerika Serikat, yaitu Rp14,799,682.90 lebih sedikit dari yang sebenarnya hari ini. Nilai tukar yang paling menguntungkan untuk 7 hari saat ini, adalah Rp400,669,169.63. Awasi halaman ini dan waspadai setiap perubahan.
Tabel menunjukkan fakta dan analisis fluktuasi. Pada hari ini setahun yang lalu, mereka memberikan Rp15,892.03 Rupiah Indonesia untuk ₫25,000.00 Dong Vietnam, yaitu Rp127.81 lagi dari yang sebenarnya hari ini. Nilai tukar yang paling menguntungkan untuk 7 hari saat ini, adalah Rp15,764.23. Awasi halaman ini dan waspadai setiap perubahan.